Selasa, 22 maret 2011
Logika (dalam bahasa inggris : logic) sebenarnya dari kata (logike).
Logika itu menempatkan penalaran sebagai fokus studinya.
Logika adalah pengkajian kaidah berfikir secara shahih.
Kategori Logika
Logika adalah pengkajian kaidah berfikir secara shahih.
Kategori Logika
- Deduktif : Penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Contoh : Semua mahasiswa hukum memiliki KTM (premis mayor). Udin mahasiswa fakultas hukum (premis minor). Udin memiliki KTM (kesimpulan).
- Induktif : Penarikan kesimpulan dari khusus ke umum. Contoh : Kambing perlu makan. Kuda perlu makan. Semua binatang perlu makan.
Penalaran (reasoning) merupakan aktivitas berfikir yang khas sifatnya, lain dengan mengkhayal tanpa arah, dan lain pula dengan berfikir, walau semuanya itu sama-sama abstrak.
Perbedaannya : Penalaran itu menyangkut proses penyimpulan dengan berangkat hal-hal yang diketahui dan tiba pada hal yang sebelumnya tidak diketahui yaitu dari premis ke konsklusi. Jadi, penalaran itu menyangkut aktivitas manusia untuk mencapai pengetahuan yang baru berlandaskan pengetahuan yang telah dimiliki.
Teori sesat berfikir (Fallacy):
Generalisasi Tergesa-gesa
Generalisasi Tergesa-gesa
- Sebab : 1. Sampel hal khusus yang tidak memadai. 2. Batasan yang tidak tepat (misal : kadang-kadang, banyak, sering, jarang, hampir selalu, sebagian besar).
- Contoh : Semua orang batak kasar?
Non Sequitur (belum tentu)
- Sebab : terjadi loncatan keputusan yang tidak mempunyai kaitan logis antara premis dengan kesimpulan.
- Contoh : Ni Luh gadis bali, pasti ia pandai menari.
Analogi Palsu
- Sebab : Pembuatan perbandingan antara ide atau konsep dengan ide lain yang tidak ada hubungannya sama sekali di antara keduanya.
- Contoh : Politikus itu seperti tikus, suka menggerogoti kekuasaan.
Deduksi yang cacat
- Sebab : Premis (mayor dan minor) salah
- Contoh : Barang siapa tidak kehilangan berarti masih memiliki. Amir tidak kehilangan tanduk. Amir masih memiliki tanduk.
Pemikiran Simplistik atau Sederhana
- Sebab : Penarikan kesimpulan didasarkan pemikiran sederhana saja, lalu merumuskannya ke dalam dua buah pola pemikiran saja.
- Contoh : Dalam agama, hanya ada 2 jenis orang yaitu, orang beriman atau kafir.
Penalaran Melingkar
- Sebab : Meletakkan kesimpulan ke dalam premisnya lalu memakai premis tersebut untuk membuktikan kesimpulannya.
- Contoh : Saya menyukai teknik, karena memang saya menyukainya.
Kewibawaan Palsu
- Sebab : Terlalu percaya pada otoritas atau ahli
- Contoh : Jenderal X dipilih sebagai pemimpin ketoprak.
Tidak Relevan
- Sebab : Menyeleweng dari pokok masalah
Sesudahnya maka karenanya
- Sebab : Kecerobohan mengindentifikasi penyebab yang sebenarnya. Sesuatu yang mendahului yang lain tidak harus selalu menjadi penyebab.
- Contoh : Setelah ayam berkokok, matahari terbit. Kesimpulannya : Matahari terbit karena ayam berkokok.
Argumen Ad Hominem dan Argumen Ad Populum
Rabu, 30 maret 2011
Konsep adalah istilah yang digunakan untuk sesuatu (abstrak/konkrit).
Konseptualisasi adalah proses tertangkapnya konsep sesuatu yang merupakan aktivitas pikiran yang paling mendasar.
Konsep-konsep itu tersusun antara lain menjadi proposisi (tidak secara acak).
Konseptualisasi adalah proses tertangkapnya konsep sesuatu yang merupakan aktivitas pikiran yang paling mendasar.
Konsep-konsep itu tersusun antara lain menjadi proposisi (tidak secara acak).
Proposisi adalah rangkaian susunan kata dari konsep.
Proposisi terdiri dari 2 konsep : Menerangkat dan Diterangkan.
Ciri utama proposisi adalah bahwa proposisi itu menunjuk pada fakta dan kenyataan.
Premis itu proposisi yang menjadi titik tolak penalaran atau argumen.
Konsklusi adalah proposisi yang menjadi akhir penalaran.
Premis biasa pula disebut anteseden dan klonklusi disebut konsekuen. Hubungan antara anteseden dan konsekuen disebut konsekuensi atau hubungan penyimpulan.
Ciri utama proposisi adalah bahwa proposisi itu menunjuk pada fakta dan kenyataan.
Premis itu proposisi yang menjadi titik tolak penalaran atau argumen.
Konsklusi adalah proposisi yang menjadi akhir penalaran.
Premis biasa pula disebut anteseden dan klonklusi disebut konsekuen. Hubungan antara anteseden dan konsekuen disebut konsekuensi atau hubungan penyimpulan.
Senin, 04 april 2011
Bahwa logika itu mempelajari penalaran adalah atau yang lebih tepat lagi mempelajari aturan-aturan untuk menilai validitas penalaran/argumen.
Penalaran adalah aktifitas berfikir yang khas.
3 fungsi pokok bahasa.
Bahasa adalah suatu sistem yang bersangkut paut dengan suara. Suara yang bermakna memiliki arti baik bagi pengucapannya maupun orang lain yang mendengarnya.
- Fungsi Ekspresif : "Bahwa bahasa digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan sikap yang ditujukan pada diri sendiri atau orang lain".
- Fungsi Direktif : Bahasa digunakan untuk memerintah, bertanya dan mengajukan permintaan. Pokoknya ia dapat digunakan untuk menimbulkan (atau sebaliknya, menghalangi) munculnya tindakan nyata.
- Fungsi Informatif : "Bahwa bahasa yang digunakan untuk mengutarakan hal-hal yang faktual sifatnya. Bukan hanya melukiskan dunia sekitar (atau sebagian aspeknya). Tetapi juga membuat penalaran tentangnya.
Senin, April 2011
"Kata dan Studi Logika"
Definisi berasal dari Bahasa Latin (definitio) dengan finis (batas) sebagai kata dasarnya.
Definisi adalah sebagai batasan atau pembatas yang bertugas menentukan batas sebuah pengertian secara tepat, jelas, singkat.
- Bahasa itu ternyata kompleks sekali sifatnya. Semua kata memiliki arti atau makna. Contoh : "ektrimis" "gerilyawan".
- Kata-kata yang emotif (yang tidak netral).
- Untuk kepentingan studi logika, gunakan kata-kata netral, bebas emosi, kata-kata yang hanya mengandung makna harfiah.
Senin, 30 mei 2011
Definisi berasal dari Bahasa Latin (definitio) dengan finis (batas) sebagai kata dasarnya.
Definisi adalah sebagai batasan atau pembatas yang bertugas menentukan batas sebuah pengertian secara tepat, jelas, singkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar