Sabtu, 25 Agustus 2012

Mengenal Kamera

Istilah "kamera" berasal dari camera obsura yang berarti ruang gelap. Di dunia fotografi, kamera merupakan alat yang mempunyai fungsi merekam suatu bayangan kemudian ditaruh pada lembaran film. Bandingkan dengan kamera televisi dengan sistem lensa yang membentuk gambar di dalam sebuah lempengan yang sensitif pada sebuah cahaya. Lempengan ini kemudian mengeluarkan elektron ke lempengan tipis yang dijadikan sasaran jika terkena sebuah cahaya.

Kamera untuk memotret memiliki berbagai bagian penting, yaitu :

1. Badan Kamera
Badan kamera adalah ruangan yang kedap cahaya dan satu-satunya tempat yang merupakan jalan masuk sebuah cahaya. Setelah menempati badan kamera, cahaya akan difokuskan oleh lensa agar dapat membakar film. Di dalam badan kamera biasanya terdapat tombol pengatur, yaitu :
- Apperture (pengatur diafragma)
- Shutter speed
- Blitz
- Tripod
- Lightmeter
- Pengaturan ISO/ASA film


2. Sistem Lensa
Di dalam kamera, sistem lensa biasanya berada di depan kotak. Sistem ini terdiri dari sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca. Proses menghalangi cahaya ini disimbolkan dengan huruf F. Semakin besar F-nya maka semakin kecil tingkat penghalangnya.
Berdasarkan jenis-jenis lensa, kamera dibedakan menjadi :

  • Kamera dengan Lensa Sudut Besar. Kamera jenis ini mempunyai jarak fokus yang paling kecil. Lensa yang menggunakan film 35 milimeter disebut lensa sudut besar, sedangkan lensa dengan film 135 milimeter disebut lensa telefoto.
  • Kamera dengan Lensa Sudut Kecil. Kamera jenis ini mempunyai jarak fokus yang paling besar.
  • Kamera dengan Lensa Variabel. Kamera jenis ini memiliki jarak fokus yang dapat diubah-ubah atau disesuaikan dengan kebutuhan. Lensa kamera ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya.
3. Pemantik Potret
Tombol ini biasanya diletakkan di belakang lensa. Beberapa kamera menyediakan mekanisme dengan pengaturan waktu yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang merupakan bukaan shutter. Beberapa pengguna kamera beranggapan bahwa sebuah kamera selalu mempunyai shutter speed yang bisa dipakai. Sebuah kamera mempunyai mekanisme memutar film agar setiap bagian film dapat dipisahkan berdasarkan objek yang berlainan.
Sebuah kamera juga mempunyai range finder yang dapat menunjukkan apa saja yang sudah dipotret. Namun semua itu tergantung pada jenis kamera. Kamera saku biasanya tidak memiliki salah satu komponen di atas.

Berdasarkan ukuran film, kamera juga dapat dikelompokkan menjadi :
1. Small Format (35 mm)
2. Medium Format (100-120 mm)
3. Large Format (Lebih dari 120 mm)

Umumnya kamera digital maupun analog terbagi menjadi :

1. Rangefinder Camera atau Kamera Pemantik Jarak. Kamera jenis ini secara langsung mengukur jarak objek sehingga fokus yang diperoleh sangat akurat. Pengukur jarak tersebut terdapat pada kamera bagian atas yang disebut dengan parallax unit. Bentuk kamera ini praktis karena bentuknya kecil dan ringan sehingga mudah dibawa kemana-mana, harganya pun relatif lebih murah.

2. Single-Lens Reflex Camera (SLR Camera) atau Kamera dengan Lensa Pemantul Tunggal. Pada kamera jenis ini terdapat cermin yang memantulkan berkas-berkas cahaya. Berkas tersebut dikirim dari lensa tunggal melalui viewfinder yang terpisah. Kamera ini memiliki cermin datar yang ada di belakang lensa sehingga apapun objek yang dilihat oleh pemotret adalah apa yang ditangkap oleh film.

Pada Reflex lensa tunggal, penggantian lensa lebih mudah, melihat komposisi lebih jelas, mengatur fokus lebih akurat dan pengaturan cahaya melalui lensa lebih tepat.

3. Point and Shoot Camera atau Kamera Autofokus adalah kamera otomatis yang memiliki bagian-bagian dengan pengaturan otomatis sehingga kamera dapat langsung digunakan. Kamera ini memiliki mekanisme otomatis berdasarkan pengukur cahaya. Lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret diatur secara otomatis.

4. View Camera adalah kamera penjelajah. Merupakan desain kamera tertua dan konstruksi yang paling sederhana. Ukurannya relatif besar dan berat sehingga kurang praktis jika dipakai di luar ruangan. Foto-foto yang dihasilkan berukuran besar dan gambar yang tajam.

Lensa berada di bagian depan dan Groundglass di bagian belakang. Groundglass, selain berfungsi sebagai view finder, juga berfungsi untuk meletakkan film. Dan di tengah bagian terdapat penyambung yang terbuat dari kain/kertas yang disebut "below", bentuknya berlipat-lipat untuk memungkinkan lensa dapat digerakkan maju dan mundur guna pengaturan ketajaman gambar. "Below" menghubungkan lensa dengan Groundglass, fleksibel, dan kedap cahaya.

5. Polaroid Camera adalah kamera yang langsung memberikan gambaran positif sehingga pengguna tidak perlu melakukan proses cuci cetak film. Kamera ini sering kita temukan di tempat-tempat wisata karena karema polaroid dapat langsung menghasilkan foto tanpa melewati negatif dan positif. Kamera polaroid menggunakan film khusus yang berupa kertas foto yang mengandung bahan-bahan kimia. Jenis film ini disebut film instant.

Kekurangan dari kamera polaroid ini adalah hasil foto tidak dapat dicetak ulang karena tidak ada film negatifnya, dan ketahanan fotonya pun tidak sebagus film biasanya.


6. Kamera Saku (Pocket Camera) adalah kamera yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Kamera saku bisa dimasukkan ke dalam saku baju ataupun celana. Kamera ini sering digunakan untuk mengabadikan foto ketika sedang berlibur karena bentuknya yang simpel dan tidak banyak memakan tempat. Tetapi memotret dengan menggunakan kamera saku hanya menghasilkan gambar yang kurang maksimal. Apa yang dilihat belum tentu sama dengan yang tertangkap kamera. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ukuran sensor masing-masing kamera.

Fitur pada kamera saku biasanya sudah tersedia semua (all in), seperti night mode, built in flash dan makro mode. Meskipun hasil fotonya tidak setara dengan kamera DSLR, tetapi kelengkapan fitur pada kamera saku sangat membantu untuk merekam segala suasana. Namun demikian kamera saku tetap memiliki keunggulan, yaitu ukuran kecil dan harga yang lebih murah.

7. DSLR (Digital Single Lens Reflex). Jenis kamera SLR dirintis pertama kali oleh perusahaan raksasa elektronik Sony pada tahun 1981. Saat itu SLR masih berupa kamera analog. Kamera ini dapat dilengkapi beragam lensa sesuai keperluan, juga dengan viewfinder seperti yang terdapat dalam kamera SLR saat ini.

Kamera DSLR dapat dikategorikan berdasarkan penggunaanya, yaitu kamera pro, semi-pro, prosumer, dan hobyist. Kamera DSLR banyak dipakai oleh para profesional di bidang fotografi atau para peminat fotografi. Keuntungan penggunaan kamera ini adalah ketepatan atau akurasi ketika menangkap gambar sebagai objek foto. Hal ini dimungkinkan karena pengguna kamera DSLR dapat menentukan beragam jenis lensa yang sesuai dengan pemakaiannya. Selain itu adanya sejenis sensor pada DSLR memungkinkan diperoleh akurasi tersebut. Sensor ini dinamakan CMOS dan terdapat pada jenis kamera DSLR paling mutakhir.

Kamera DSLR pada umumnya diasosiasikan pada jenis kamera dengan format lensa 35 mm. Layar pada DSLR biasanya dipakai pula sebagai pengganti viewfinder saat tidak dapat digunakan, misalnya untuk pemotretan di bawah air. Beberapa perusahaan kamera terkemuka juga mengeluarkan berbagai produk lensa yang kompatibel dengan kamera yang mereka keluarkan, misalnya jenis lensa wide-angle, telephoto, ataupun macro.

Kamera DSLR mempunyai komponen-komponen khusus, yaitu:
  • Viewfinder merupakan bagian paling penting dan menggunakan sistem bidikan melalui lensa. Sistem ini mencegah ketidaktepatan pandangan pemotret sehingga menghindari hilangnya bagian-bagian tertentu dari objek yang dipotret.
  • Jendela Bidik adalah bagian kamera yang menyebutkan seluruh informasi pemotretan, seperti pencahayaan (exposure) ataupun pilihan diafragma.
  • Lensa berfungsi untuk memusatkan berkas cahaya yang ditangkap oleh kamera. Jenis-jenis lensa antara lain wide angle, telephoto, fish-eye, macro, dan zoom. Fokus pada lensa merupakan bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
  • Kecepatan Rana (Shutter Speed) adalah kecepatan yang diperoleh saat shutter (tombol pemotret) membuka atau menutup. Saat tombol ditekan, terjadi bukaan lensa sehingga cahaya masuk. Kemudian, diterjemahkan menjadi bentuk data elektronik yang disimpan dalam micro-chip memory card.
  • Diafragma, istilah lainnya adalah apperture (bukaan). Diafragma berfungsi mengatur intensitas berkas cahaya yang masuk.
  • Layar Monitor. Fasilitas ini terdapat di bagian paling belakang kamera. Ia berfungsi menggantikan viewfinder jika tidak dapat digunakan. Ia juga berfungsi sebagai media untuk meninjau hasil pemotretan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar